Dari dulu juga aku selalu suka pake produk Faber Castell
terutama pensil warnanya, yang kotaknya warna merah, pasti teman-teman juga
sering pakai kan. Menurutku pensil warna Faber Castell itu pensilnya kuat dan
warnanya juga terang. Aku suka pakai Faber Castell yang Watercolor, karena
lebih lembut pensilnya dibandingkan yang seri Classic.
Tapi kali ini aku mau review produk pensil warna Faber
Castell yang Polychromos. Aku beli Polychromos yang isi 36 warna dengan kemasan
tin. Dulu aku beli di amazon Jepang, dengan harga sekitar 7.000 yen, atau
sekitar 945.000 rupiah. Kebetulan dulu aku beli ketika ada diskon.
Kalau dulu aku biasanya beli produk Faber Castell yang warna
kemasannya merah, nah Polychromos ini warna kemasannya hijau. Apa sih bedanya?
Kemasan yang berwarna merah itu produk student grade sedangkan yang berwarna
hijau itu produk artist grade, jadi memang dikhususkan untuk professional, dan
tentu saja kualitasnya lebih bagus dari pada kemasan yang berwarna merah,
karena itu harganya pun juga lebih mahal.
Polychromos ini dijual dalam berbagai set, ada yang isi 12, 24, 36, 60 dan paling banyak 120. Kemasannya ada yang kotak dan ada yang tin. Khusus untuk isi 120 ada edisi khusus wooden box. Menurutku yang isinya 36 ini sudah standar, sudah mencakup banyak warna yang diperlukan. Tapi kalau ada rezeki sih mau juga beli yang 120.
Aku beli Polychromos dengan kemasan tin, dan hanya terdiri
dari satu layer, jadi tidak repot buka-buka untuk melihat warna lainnya. Untuk
60 warna dan 120 warna, karena pensilnya banyak, perlu beberapa tray yang
ditumpuk di dalam kemasan, jadi kalau mau cari warna harus buka satu-satu. Di
bagian belakang tin terdapat swatch warna pensil yang ada di dalamnya. Salah
satu kelemahan menggunakan tin ini yaitu, waktu dimasukkan ke dalam tas untuk
dibawa, pensilnya suka bergerak karena tutupnya tidak ada penguncinya. Jadi
ketika dibuka, pensilnya sudah berantakan.
Pensil Polychromos ini oil based, jadi teksturnya lebih keras sehingga tidak mudah patah. Bentuk pensilnya bundar, jadi sering jalan sendiri. Tapi bentuk bundar membuatnya lebih gampang digenggam. Badan pensil berwarna sesuai dengan warna pensilnya, jadi lebih mudah mencari warna hanya dengan melihat badan pensilnya saja. Di bagian badan ada tulisan nama warnanya, dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Inggris, ada kode warnanya dan ada bintang yang menandakan lightfastnya.
Sebaiknya kita selalu membuat swatch color untuk setiap warna yang kita punya, tidak hanya untuk pensil warna, tapi juga yang lainnya seperti cat air. Fungsinya apa? Supaya kita bisa tahu warna yang dihasilkan oleh pensil tersebut, karena biasanya warna yang terdapat di badan pensil tidak 100% sama dengan warna yang dihasilkan. Jadi ketika kita mau memilih warna yang cocok, tinggal lihat saja swatch warna yang sudah dibuat.
Pensil Polychromos ini berbasis oil, jadi memang pensilnya
lebih keras dibandingkan dengan yang berbasis wax. Aku biasanya memulai dengan
tekanan yang ringan saja dan nantinya bisa ditimpa lagi dengan layer berikutnya
sampai warna yang diinginkan tercipta. Pensil yang berbasis oil ini cocok untuk
menggambar detil, jadi memang kalau untuk mewarnai area yang luas jadi capek
karena untuk mendapatkan warna yang tercampur sempurna harus ditumpuk-tumpuk
warnanya.
Ini beberapa contoh gambar yang aku kerjakan menggunakan
pensil Polychromos ini.
Jadi pensil ini direkomendasikan gak? Sangat
direkomendasikan, terutama buat teman-teman yang memang professional, yang
berkarya dan menghasilkan dari karyanya, bisa beli pensil warna ini untuk
investasi. Tapi bagi teman-teman yang hanya hobi atau suka menggambar atau
mewarnai seperti aku, tidak ada salahnya kalau mau membeli pensil ini.
Teman-teman bisa membeli set yang kecil isi 12, 24 atau 36. Pensil ini bisa
dibeli di toko official Faber Castell Indonesia, atau di art store lainnya.
Shop: Faber Castell Polychromos
Tertarik mencoba pakai pensil ini gak teman-teman? Share di
kolom komen ya.
Produk faber castell memang yang terbaik, nyaman dipakai dan hasilnya bagus.
ReplyDeleteiya betul mbak
DeleteUntuk kertas yg cocok kira2 apa?
ReplyDeleteaku coba pakai sketch book lyra cocok kak, untuk sketch book yang terjangkau, kalau ada budget lebih bisa coba strathmore
Delete