Taplak Rajut. Alhamdulillah semenjak bulan Agustus tahun 2017, aku dan
keluarga diberi kesempatan lagi untuk tinggal di negeri Sakura. Kebetulan kami tinggal di kota yang sama dengan sebelumnya, Kitakyushu, jadi adaptasinya tidak terlalu susah. Yang namanya
pindahan pasti melelahkan, tapi senang karena akan dapat pengalaman baru, suasana baru dan semangat untuk menata rumah
sendiri, eh kontrakan maksudnya, yeay.
Sudah menjadi tradisi di sini, kalau ada warga Indonesia
yang datang, biasanya akan mendapat barang lungsuran berupa perabotan dan peralatan rumah tangga lainnya dari warga Indonesia yang akan
pulang. Jadi bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli perabotan rumah.
Perabotan yang dibeli juga yang tidak baru, tapi second hand, karena memang di
Jepang banyak sekali toko second hand terutama untuk perabotan rumah tangga.
Untuk mempercantik perabotan rumah, aku sudah berencana
untuk membuat taplak rajut. Pola taplak ini aku lihat di buku Crochet Lace yang
aku beli di toko buku second. Pola yang ada di buku dibuat menggunakan benang
warna putih, tapi aku ingin taplaknya terlihat lebih ceria, maka aku buat
dengan menggunakan benang warna-warni, dengan pilihan warna pastel.
Aku pilih warna pastel karena aku suka warna pastel, dan
taplak tidak akan terlalu mencolok warnanya tapi tetap terlihat manis.
Warna-warna yang aku gunakan yaitu pink, ungu, biru, hijau, kuning dan putih.
Benang yang aku pakai adalah benang yang khusus untuk membuat rajutan lace,
dengan ukuran benang yang kecil, dan menggunakan jarum khusus untuk lace nomor
8.
Benang ini aku beli di toko Daiso Jepang. Toko Daiso
terkenal karena menjual barang-barang dengan harga 100 yen, atau sekitar 13.000
rupiah. Satu gulung benang lace ini beratnya sekitar 30 gram dengan harga 100
yen, kalau di Jepang, harga segini terbilang sangat murah, dan kualitas
benangnya pun bagus, halus dan lembut. Tapi kalau dibandingkan dengan harga
benang yang ada di Indonesia, hariga segini termasuk mahal. Karena
benang-benang di Indonesia biasanya memiliki berat 100 gram dengan harga yang
sama.
Untuk benang yang putih aku memerlukan 2 gulung benang,
sedangkan benang yang berwarna masing-mading hanya memerlukan 1 gulung benang.
Memang taplak yang aku buat tidak terlalu besar, menyesuaikan dengan ukuran
meja yang aku punya. Jadi kalau mau membuat taplak untuk meja dengan ukuran
yang besar, kebutuhan benang bisa lebih banyak lagi.
Pembuatan taplak ini dimulai dengan membuat pola utama yang
berbentuk lingkaran. Pola ini aku buat menggunakan benang warna-warni. Untuk
pola-pola yang berdekatan, aku gunakan warna yang berbeda.
Setelah pola utama selesai, dilanjutkan dengan membuat
pinggiran yang juga akan digunakan sebagai penghubung antara beberapa pola
utama. Untuk pinggiran ini aku gunakan benang yang berwarna putih agar terlihat
kontras.
Setelah pola-pola utama disatukan, akan ada bagian yang
masih kosong di antara 4 pola utama, lalu buat pola-pola keci yang akan diisi
di bagian tersebut. Untuk pola kecil ini aku juga menggunakan benang yang
berwarna-warni, dan disatukan pada pola utama menggunakan benang yang berwarna
putih.
Setelah semua pola disambung, saatnya membuat bagian pinggir
luar yang akan membentuk taplak menjadi persegi. Bagian pinggir luar ini aku buat
dengan menggunakan benang berwarna putih.
Dan taplak selesai. Jangan lupa untuk blocking hasil rajutan supaya hasilnya lebih bagus.
Dan taplak selesai. Jangan lupa untuk blocking hasil rajutan supaya hasilnya lebih bagus.
Kelihatannya mudah ya, tapi sebenarnya membuat taplak ini
perlu perjuangan. Karena proses membuatnya menggunakan pola yang berulang, jadi
kadang-kadang suka bosan mengerjakannya, dan akhirnya di stop dulu sampai
semangatnya muncul lagi. Tapi ketika sudah selesai, senang sekali melihat
hasilnya.
Perpaduan warnanya membuat taplak ini terlihat cerah dan
ceria, tapi memang kesan klasiknya jadi hilang. Kalau kamu suka yang mana? Yang
colorful atau yang klasik?
Wah bagus banget taplak rajutnya, unik dan cantik hehe
ReplyDeletealhamdulillah, makasih mbak anisa ^^
DeleteAduh mbak telaten bnget ya, hehe
ReplyDeletebuat mengisi waktu luang mbak ^^
DeletePilihan warnanya pas banget mbak, jadi makin cantik taplaknya hehe
ReplyDeletemakasih ^^
DeleteSuka banget sama motifnya keren
ReplyDeleteiya aku juga suka ^^
DeleteJadi pingin belajar bikin rajutan kayak gitu hehe
ReplyDeleteyuk belajar mbak ^^
DeleteMbak, biasanya kalau segitu dijual berapa?
ReplyDeleteini untuk dipakai sendiri sih, jadi kemaren gak hitung berapa biaya pembuatannya :)
DeleteBagus banget motif dan warnanya😍.. Ada tutorialnya gak mbak? Jadi pengen buat
ReplyDeleteaku lihat tutorialnya di buku jepang
DeleteBagus sekali motifnya Mba..
ReplyDeleteApa boleh dapat tutorialnya?
Terima kasih sebelumnya..
aku lihat tutorialnya di buku jepang kak
Deletejenis benang yg dipake apa ya mbak, sama ukurannya apa?
Deletebenang lace mbak, yang ukurannya kecil memang biasa untuk bikin taplak, kalo jarum rajutnya pake nomor 2 atau 3
DeleteKak itu ukuran taplaknya berapa ya?
ReplyDeletejadinya sekitar 30 cm x 50 cm
Delete