Osaka Getaway [Part 1] - Meimon Taiyo Ferry. Yeay akhirnya liburan, tiap hari juga libur sih, maksudnya liburan keluar kota, dan kali ini ada kesempatan berlibur ke Osaka, menemani suami yang mau mengurus visa. Sebenarnya dulu sudah pernah ke Osaka, ke Universal Studio Japan, tapi berhubung hanya satu hari, jadi belum sempat menjelajah kota Osaka.
Kali ini kami berencana naik kapal ferry, berhubung tiket pesawat lagi mahal, sebenernya gak jauh berbeda sih sama tiket kapal ferry, tapi karena belum pernah naik ferry, ya pengen coba dong. Tadinya sempat khawatir kapalnya batal berlayar, karena sehari sebelum berangkat, Kitakyushu sedang dilanda badai salju, jadi seharian hujan salju deras plus angin kencang. Dan suhu pun mencapai -3 derajat, brrrrr. Ini langka lho di Kitakyushu, karena biasanya salju hanya numpang lewat dan tidak sampai menumpuk, tapi kemarin salju menumpuk lumayan tebal, bahkan bisa buat main lempar-lemparan bola salju.
Tapi ternyata jadwal keberangkatan tidak berubah, juga tidak ada pemberitahuan kalau pelayaran di batalkan. Padahal sekolah anakku sampai diliburkan karena hujan salju yang deras. Jadi gimana sih rasanya naik kapal ferry di Jepang?
Perusahaan kapal ferry yang kami naiki namanya Meimon Taiyo Ferry, berangkat dari pelabuhan Shin-Moji. Dari rumah kami naik kereta ke stasiun Kokura, dari stasiun Kokura ada shuttle bus khusus ke terminal ferry, dan bis ini gratis. Jadwal keberangkatan kapal yaitu pukul 19.50, dan jadwal keberangkatan shuttle bus pukul 18.40 dari stasiun Kokura, jangan sampai telat supaya tidak ditinggal. Untung kemarin kami sudah di stasiun Kokura sekitar pukul 18.00, karena sebelum jadwal keberangkatan bis sudah penuh, jadi langsung berangkat.
Lama perjalanan dari pelabuhan Shin-Moji ke pelabuhan Nanko Port di Osaka sekitar 12 jam 30 menit, mungkin karena itu juga kapal ferry ini berlayar di malam hari, jadi penumpang tinggal tidur di kapal, dan ketika bangun sudah sampai di Osaka. Jadi di kapal tidur ya, tidak seperti kapal ferry dari Bakauheni ke Merak yang hanya sekitar 3 jam, penumpang bisa duduk-duduk di luar atau di dalam kapal, sambil menonton televisi atau menyaksikan pentas dangdut.
Karena itu tiket yang dibeli sama saja dengan menyewa tempat tidur. Bayarnya per kepala, bukan per kamar. Kalau mau tidur di kamar suite seperti di hotel, bayarnya tentu lebih mahal. Kelas yang paling murah yaitu kelas ekonomi dengan harga 6.270 yen, model kamar kelas ekonomi ini yaitu lesehan dan disediakan futon atau kasur untuk tiap orang. Satu ruangan bisa untuk sekitar 20 orang.
Kemarin kami memesan kelas Tourist dengan harga 7.660 yen, karena suami memesan via email, kami mendapat potongan harga dan hanya membayar sebesar 6.130 yen per orang, untuk anak-anak yang belum masuk SD dan bayi tidak dikenakan biaya. Kelas Tourist ini seperti capsule hotel, hanya kasur-kasur yang disusun atas bawah. Satu ruangan ada 20 kasur, tapi jangan khawatir, tiap kasur tertutup kok, jadi tetap ada privasi.
Waktu pertama masuk ke dalam kapal ferry ini, langsung melihat lobby yang bisa dibilang wah, dengan tangga lebar menuju lantai atas. Lalu ada petugas yang menghampiri untuk melihat tiket, dan mengantarkan kami menuju kamar, jadi seperti bell boy kalau di hotel. Interior kapal ini bagus banget, bersih, dan terkesan mewah. Kayaknya bakalan betah deh berlama-lama di sini, dan asiknya lagi ada free wi-fi di semua bagian kapal.
Mumpung belum waktunya tidur, jalan-jalan dulu deh menjelajah tiap sudut kapal. Di dalam kapal ini tidak boleh berisik di atas jam 10 malam, karena sudah waktu tidur dan tidak mengganggu penumpang lain yang sedang beristirahat.
Jadi fasilitas apa aja nih yang ada di kapal ferry ini?
Lobby
Ruang lobby di kapal ferry terletak di lantai 5, ruangannya cukup luas, ada tangga utama, lift, dan ruang tunggu, seperti lobby pada unumnya. Desainnya disominasi warna coklat dan biru dengan kesan lux.
Ruang kendaraan
Seperti kapal ferry pada umumnya, kendaraan yang dibawa oleh penumpang diletakkan di bagian bawah kapal. Selama pelayaran, akses ke ruang ini ditutup, dan dibuka ketika sudah sampai di tujuan.
Ruang tidur
Ruang tidur berada di lantai 6 sampai lantai 8. Di lantai 6 terdapat ruang tidur kelas Ekonomi dan Tourist, di lantai 7 kelas Tourist dan First Class, dan di lantai 8 kelas Deluxe dan Suite. Kamar kami berada di lantai 7.
Mini market
Mini market ini terletak di dekat lobby. Barang yang dijual berupa kebutuhan yang diperlukan selama pelayaran seperti handuk dan alat mandi, makanan ringan dan oleh-oleh.
Ruang bermain anak-anak
Ruang menonton
Karena di kelas Ekonomi dan Tourist tidak ada televisi, pengunjung bisa menonton di sini.
Restoran
Tipe restorannya prasmanan, dengan sekali bayar ketika masuk. Kami makan di restoran saat sarapan keesokan harinya. Harga untuk sarapan yaitu 750¥ per orang untuk dewasa dan 250¥ untuk anak-anak yang belum SD. Makanan yang disajikan bervariasi dari nasi, roti hingga salad, dan minumannya ada kopi, susu dan jus. Yang bisa dikonsumsi untuk muslim hanya ikan dan sayur-sayuran.
Game room
Orang Jepang suka pergi ke pachinko, yaitu tempat game menggunakan mesin-mesin. Permainannya menggunakan uang atau koin dan sifatnya untung-untungan. Pachinko ini selalu ramai, dan di kapal ini juga ada game room seperti pachinko.
Vending Machine
Ada yang khusus minuman, makanan siap saji, dan mie instan cup. Selain itu juga disediakan air minum gratis, panas dan dingin.
Baby room
Walaupun ruangannya kecil, tapi di sini ada ruang menyusui, meja untuk ganti diapers, dan tempat cuci.
Powder room
Ofuro atau tempat berendam
Orang Jepang terbiasa berendam di ofuro pada malam hari sebelum tidur, karena itu di sini juga disediakan public ofuro untuk berendam dan dipakai bersama-sama. Ofuro untuk laki-laki dan wanita dipisah di tempat yang berbeda.
Toilet dan shower room
Untuk kelas Ekonomi dan Tourist, karena satu ruangan beramai-ramai, jadi toiletnya berada di luar atau toilet bersama. Di sebelah toilet ada ruang shower yang sudah dilengkapi ruang dandan.
Smoking room
Biasa ya kalau di Jepang, ruang merokok selalu terpisah, ruangan merokok ini tidak terlalu besar dan tertutup, jadi tidak mengganggu penumpang lainnya.
Locker room
Barang-barang bawaan atau barang-barang berharga bisa disimpan di sini. Harga sewanya bervariasi tergantung besaran locker yang disewa.
Ruang duduk dengan view ke laut
Saat jam tidur tiba, suasana langsung sepi. Lampu-lampu pun mulai dipadamkan. Tapi jangan takut bangun kesiangan, karena ada pemberitahuan melalui interkom di seluruh kapal. Kapal Meimon Taiyo ferry ini berlabuh di Osaka pukul 08.30 pagi. Sudah bukan rahasia ya kalau transportasi di Jepang itu selalu ontime. Cuaca di Osaka cerah, waktu sampai suhunya 4 derajat, tapi tidak terlalu dingin seperti di Kitakyushu yang sedang hujan salju.
Jadi kemana aja nih di Osaka? Tunggu cerita selanjutnya ya :).
Happy holiday ^_^
Asik ya mbak, kapal feri nya cakep gini. Eh tapi tempat tidurnya cuma dikasih tirai aja ya? Hihiii penasaran liputan selanjutnya
ReplyDeleteIya cuma pake tirai, tapi tetep tertutup kok :)
Deleteuwaaaa ini kapal ferrynya istimew banget ya mbak,aku betah kalo naik ini hehehe..mana ada ruangan dandan pula xixixixi..unik
ReplyDeleteiya aku juga betah :D
DeleteAsekkkk... enak banget itu naik kapal mewah.
ReplyDeleteBtw, 1 yen sekarang berapa mbak kalau dirupiahin yaa?
itu kasurnya mengingkatkan kita kepada kasurnya doraemon dan nobita yaa :))
Pingin banget sesekali ke jepang, main ke bandara terus pulang lagi. ya elahh.... hhahahaha..
1 yen sekitar 100 sekiar rupiah, sayang lah kalau cuma mampir bandara, bayarnya tetep mahal juga >_<
Deleteawesome mbak Dona, semoga transportasi di Indonesia juga bisa tertular on time nya.
ReplyDeletewah seneng banget kalo bisa :)
DeleteWow! Jepang memang keren dengan segala moda transportasi dan jadwal on timenya. Segalanya sudah diatur dengan disiplin. Indonesia harus belajar dari Jepang tentang hal ini ya mbak :)
ReplyDeleteiya mbak :)
Deletewowww... lengkap banget ya mbak ferrynya...
ReplyDeleteiya, lebih lengkap dari rumah sendiri *eh
Deleteya ampuuuun mba, itu semua ruangannya super duper buersiiiiiiiiiiih yak. Hampir gk ada noda sama sekali PLUS rapiiii jg. Duh kalo uda sampe mah males mo turun keknya hihihi
ReplyDeleteiya, malah pengennya bisa tinggal di kapal aja hehehehe
DeleteWih, kapal ferrynya luar biasa. Seperti ada di hotel dengan banyak fasilitas lengkap :D
ReplyDeleteiya, hotelnya bisa jalan-jalan :D
Deleteasik bgt tempatnya ya...
ReplyDeleteasik mbak :)
DeleteHikssss, aku pengen ke Jepanggggg.
ReplyDeleteJepang ini hebat ya mba, BERSIH. Kapan di Indonesia bisa begini huhuhuhuu.
Btw, seneng ya bisa motret pas lagi ngga ada orangnya, jadi kita ngga mengganggu juga dan hasil fotonya jadi lbh bagus juga :*
semoga Indonesia bisa kayak gini ya ^^
DeleteAihhhh cozy banget itu ferrynya berasa udah liburan aja di ferrynya.
ReplyDeleteiya mbak, kalau ada paket wisata keliling jepang naik ferry ini aku mau deh ^^
DeleteDuh... Jepang, semakin tertarik saja aku denganmu. Semoga saja suatu saat nanti bisa melanjutkan pendidikan (S2 atau S3 Arsitektur) di kota ini.
ReplyDeleteaamiin mas arif ^^
Deletembaaaakkkk, keren bgd sih kapal ferinya, terpesona saya
ReplyDeleteaku juga terpesona pas naik, udik banget :D
DeleteKapal Ferry aja mewah beginiii :")
ReplyDeleteiya, gimana kapal pesiar ya?
Delete