Akhirnya bisa ngebolg lagi, setelah sekitar 2 minggu meliburkan diri karena melahirkan. Semoga tetap bisa memenuhi resolusi tahun ini untuk rajin ngeblog, walaupun mungkin akan lebih jarang posting, karena belum menemukan ritme yang pas setelah memiliki bayi lagi.
Anakku yang pertama akan berusia 6 tahun, sudah lama banget tidak pegang bayi. Jadi memulai dari awal lagi, apalagi kelahiran kali ini di negeri orang, yang memiliki kebiasaan berbeda dengan Indonesia. Pada usia kehamilan memasuki 30 minggu, aku sudah mulai mendaftar di rumah sakit untuk memesan kamar, dan juga sudah mulai mengurus asuransi ke kecamatan, jadi ketika waktu melahirkan sudah tiba, tinggal memperlihatkan berkas-berkas dan sudah bisa langsung masuk ruang perawatan.
Setelah proses melahirkan, kondisi ibu dan bayi terus dipantau. Khusus untuk ibu, setiap jam ada pemeriksaan perut dan jumlah pendarahan. Sehari setelah melahirkan, ada pemeriksaan jahitan oleh dokter. Bila kondisi sudah membaik, baru dipindahkan ke ruang rawat inap.
Pada kelahiran anakku yang pertama, aku hanya 1 hari berada di rumah sakit. Tapi di sini, setelah melahirkan harus di rawat selama 5 hari bagi yang sudah pernah melahirkan, dan 6 hari bagi yang baru pertama kali melahirkan. Untuk kamar rawat inap aku pilih yang kamar bangsal, satu kamar berisi 4 orang, karena kamar ini gratis. Kalau mau yang kamar VIP juga ada, tapi satu hari dikenakan biaya 7.000 yen atau sekitar 700.000 rupiah. Kalau dikalikan 5 hari mahal jadinya.
Di rumah sakit 5 hari ngapain aja? Setiap hari perawat akan mengecek keadaan ibu dan bayi. Mulai dari suhu badan, tekanan darah, jumlah darah yang keluar, perut, dan ASI. Sehari dilakukan pengecekan sebanyak 3 kali. Kalau di Indonesia, supaya ASI lancar, biasanya diurut atau dipijat, dan ternyata di Jepang juga punya teknik memijat sendiri untuk melancarkan ASI, dan itu sakit banget hiks hiks.
Di sini juga diajarkan untuk memandikan bayi, berguna sekali bagi yang baru pertama kali memiliki bayi dan bagiku yang sudah lama tidak punya bayi hehehe. Aku memilih untuk hanya memberikan ASI kepada bayiku, dan sebelum menyusui bayi harus ditimbang beratnya, ketika sudah selesai menyusui pun bayi ditimbang kembali, untuk mengetahui berapa banyak ASI yang dikonsumsi. Dan itu harus dicatat di kertas yang sudah disediakan dari rumah sakit, dicatat waktu pemberian ASI dan jumlahnya. Bukan hanya jumlah ASI, tapi ketika bayi buang air pun harus dicatat.
Ketika dirawat, dilakukan pengecekan darah bayi sebanyak 2 kali. Selain itu juga dilakukan tes pendengaran, untuk mengetahui apakah ada gangguan pada pendengaran bayi. Untuk tes pendengaran ini dikenakan biaya 2.500 yen.
Pada malam hari, bayi harus dititipkan di ruang bayi, supaya tidak mengganggu pasien lain yang sedang istirahat. Tapi kalau di ruang VIP bayi tetap bisa bersama ibunya. Kalau bayi menangis dan lapar, perawat akan datang ke kamar dan membangunkan si ibu untuk menyusui bayinya. Tapi biasanya perawat akan bertanya dulu, apakah si ibu merasa lelah atau tidak. Kalau memang kondisi ibu tidak memungkinkan dan harus beristirahat, si bayi akan dirawat oleh perawat dan akan diberi susu formula ketika lapar.
Tapi pelayanan di rumah sakit ini sangat bagus, perawatnya pun ramah-ramah, karena aku gak terlalu pinter bahasa Jepang, mereka berusaha menggunakan bahasa Inggris, kadang-kadang juga ada perawat yang bisa berbahasa Inggris.
Di rumah sakit 5 hari ngapain aja? Setiap hari perawat akan mengecek keadaan ibu dan bayi. Mulai dari suhu badan, tekanan darah, jumlah darah yang keluar, perut, dan ASI. Sehari dilakukan pengecekan sebanyak 3 kali. Kalau di Indonesia, supaya ASI lancar, biasanya diurut atau dipijat, dan ternyata di Jepang juga punya teknik memijat sendiri untuk melancarkan ASI, dan itu sakit banget hiks hiks.
Di sini juga diajarkan untuk memandikan bayi, berguna sekali bagi yang baru pertama kali memiliki bayi dan bagiku yang sudah lama tidak punya bayi hehehe. Aku memilih untuk hanya memberikan ASI kepada bayiku, dan sebelum menyusui bayi harus ditimbang beratnya, ketika sudah selesai menyusui pun bayi ditimbang kembali, untuk mengetahui berapa banyak ASI yang dikonsumsi. Dan itu harus dicatat di kertas yang sudah disediakan dari rumah sakit, dicatat waktu pemberian ASI dan jumlahnya. Bukan hanya jumlah ASI, tapi ketika bayi buang air pun harus dicatat.
Ketika dirawat, dilakukan pengecekan darah bayi sebanyak 2 kali. Selain itu juga dilakukan tes pendengaran, untuk mengetahui apakah ada gangguan pada pendengaran bayi. Untuk tes pendengaran ini dikenakan biaya 2.500 yen.
Pada malam hari, bayi harus dititipkan di ruang bayi, supaya tidak mengganggu pasien lain yang sedang istirahat. Tapi kalau di ruang VIP bayi tetap bisa bersama ibunya. Kalau bayi menangis dan lapar, perawat akan datang ke kamar dan membangunkan si ibu untuk menyusui bayinya. Tapi biasanya perawat akan bertanya dulu, apakah si ibu merasa lelah atau tidak. Kalau memang kondisi ibu tidak memungkinkan dan harus beristirahat, si bayi akan dirawat oleh perawat dan akan diberi susu formula ketika lapar.
Tapi pelayanan di rumah sakit ini sangat bagus, perawatnya pun ramah-ramah, karena aku gak terlalu pinter bahasa Jepang, mereka berusaha menggunakan bahasa Inggris, kadang-kadang juga ada perawat yang bisa berbahasa Inggris.
Ya Alloh mbaaa
ReplyDeleteSelamat ya atas kelahiran anaknya.
Semoga dede bayi dan ibunya sehat terus, ya.
aamiin, makasih mbak :)
DeleteUwaaa pantesan kok rumah mayanya sepi....ternyata lahiran,yeay. Selamat ya mbak,baarokalloh untuk dedek bayi. Psdat juga ya pengecekannya,tapi asik juga..pengalaman yg menyenangkan bisa lahiran di negeri orang^^
ReplyDeleteiya mbak, rumah mayanya sepi soalnya pindahan ke rumah sakit :D
DeleteCongratulation indah :)
ReplyDeletemakasih ^_^
DeleteWahh..pengetahuan baru nih..
ReplyDeleteMelahirkan Normal ya? ditel banget perawatannya ya.. Ada IMDnya gak disana?
iya normal mbak, tapi gak ada IMD
DeleteOrang Jepang emang detail yaa. Jadi pengen juga coba melahirkan di Jepang :D
ReplyDeleteayo kesini mbak :)
DeleteSemoga baby nya sehat selalu ya mb :-)
ReplyDeleteaamiin, makasih :)
Deletewaahh selamat yaaaa mbak atas lahirannya.. semoga sehat selaluu ^_^
ReplyDeleteaamiin, makasih ^_^
Deletewaa... selamat ya mbak sudah lahiran. lebih detail ya pencatatan aktivitasnya disana..
ReplyDeleteiya mbak semua tercatat rapi :)
DeleteWaaaa selamat ya Mbak Dona. Semoga membawa keberkahan dan jadi anak sholeh kebanggaan keluarga, aamiin.
ReplyDeleteBtw, mana poto dedeknya? :D
aamiin, makasih mbak
Deletefotonya ntar aja deh :D
Selamat yah untuk kelahiran anak keduanya.
ReplyDeleteSalut dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.
makasih mas :)
DeleteSelamat ya mbak untuk new baby nya. semoga jadi anak soleh.. sehat selalu untuk bayi dan ibu :)
ReplyDeleteaamiin, makasih mbak :)
Deleteah senangnya... :D
ReplyDeleteselamat atas kelahiran bayinya ia Mba...
semoga sehat selalu ^^
makasih mbak :)
Deletewaah...selamat ya mbaaak... semoga ibu dan bayinya sehat terus. laki-laki apa perempuan mbak bayinya?
ReplyDeletemakasih mbak, alhamdulillah cowok lagi :)
DeleteCongrats ya Maak.. semoga anak anaknya jd anak sholeh sholehah ya.. selamat begadang. Doakan aku ya. Aku jg lagi program anak kedua. Sekali lagi selamat
ReplyDeletemakasih mbak, semoga dilancarkan programnya dan cepet dapet momongan lagi :)
DeleteWaaa slamat ya mb..aku juga suatu hari ntar pengen ngerasakan hehhe
ReplyDeletemakasih, semoga cepet dikasih ya :)
DeleteWah ada adek bayiii.. Selamat ya, Mbaaak.. Semoga semuanya sehat. Aamiiiin.. :D
ReplyDeleteBtw, biaya di sana ngga terlalu mahal yah.. Maksudnya, ngga sebesar rumah sakit sini yang lahiran normal aja bisa 20an jutaaa :'
aamiin
Deletedisini kalau lahiran normal bayarnya 48 juta :D, tapi karena pake asuransi dapet bantuan 42 juta, jadi tinggal bayar sisanya
Alhamdulillaaah...ikut seneng. mbak.. ^^
ReplyDeleteKatanya kalau punya anak di Jepang tu dibiaya negara ya?
iya sih dapet bantuan dana melahirkan, trus dapet tunjangan bulanan :)
DeleteInspiratif mbak. Ternyata tinggal di luar negri.
ReplyDeleteiya :)
ReplyDelete